Home | Nasional | Internasional | Daerah | Politik | Hukrim | Ekonomi | Sport | SerbaSerbi | Tekno | Lifestyle
 
Dibawa Dari Malaysia, Bea Cukai Bengkalis Musnahkan 41,2 ton Daging Ilegal Asal India
Senin, 29-05-2023 - 14:12:11 WIB |
Sebanyak 41,2 ton daging ilegal asal India dimusnahkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Kabupaten Bengkalis bertempat di pembuangan pengelolaan sampah Kecamatan Bantan, Senin (29/5).
TERKAIT:
   
 

BENGKALIS,Riauline.com -Sebanyak 41,2 ton daging ilegal asal India dimusnahkan oleh Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C)
Kabupaten Bengkalis bertempat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kecamatan Bantan, Senin (29/5/23).



Plt Kepala KPPBC TMB C Bengkalis Muhammad Hakim mengungkapkan bahwa 40,2
ton daging ilegal tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar.



"Daging tersebut terdiri dari dua merk Black Gold sebanyak 1.123 boks
dan Al Tamam sebanyak 937 boks. Berat masing-masing berat boks 20 kg.
Perkiraan nilai barang Rp.2.174.391.800 dan potensi kerugian negara
Rp279.952.944," ungkapnya.



Diungkapkannya, penangkapan tersebut berawal dari patroli kapal BC15048
dan mencurigai sebuah kapal, dari hasil penggeledahan ditemukan daging
ilegal dari kapal KM.Nur Muhammad GT. 27 No.700/PPE di kuala Sungai
Bukit Batu pada 6 April 2023.



"Daging asal India tersebut di bawa KM Nur Muhamad dari Malaysia dan
menetapkan satu orang tersangka Z sebagai nahkoda kapal," kata Muhamad.



Ditambahkannya, penindakan yang dilakukan pihaknya hendaknya dapat 
memberikan efek jera kepada pelaku pelanggaran kepabeanan sehingga
mencegah kerugian negara dan demi melindungi masyarakat dari peredaran
barang ilegal.



Sementara itu Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia, Johansyah Syafri mengapresiasi kinerja penegak hukum Bea Cukai
Bengkalis yang telah berhasil menangkap sekaligus memusnahkan barang
bukti.



"Memang secara kerugian negara tidak terlalu besar. Tapi dampaknya
apabila barang selundupan itu dijual dan dikonsumsi masyarakat yang
dikhawatirkan membawa penyakit," ucapnya.



Menurut Johan, khususnya wilayah Bengkalis yang strategis dimanfaatkan
oleh para mafia untuk melakukan hal-hal yang ilegal atau yang melanggar
hukum.



"Banyaknya kasus penyelundupan salah satu faktornya adalah geografis
Kabupaten Bengkalis yang berbatasan langsung dengan jalur internasional,
Selat Malaka dan Malaysia," tutupnya.




 
Berita Lainnya :
  • Dibawa Dari Malaysia, Bea Cukai Bengkalis Musnahkan 41,2 ton Daging Ilegal Asal India
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Indeks Berita  
    01 Sempat Mengalami Kerusakan, KMP Mutiara Pertiwi II Kembali Arungi Lintasan Bengkalis–Sungai Pakning
    02 Layanan Roro Bengkalis Kembali Terkendala, Satu Kapal Mengalami Kerusakan Pada Mesin
    03 Fasilitas Rusak dan Kebersihan Buruk, Kadishub Bengkalis Turun Tangan Sidak Pelabuhan Roro Sungai Selari
    04 PGRI Bandar Laksamana Galang Donasi Rp25 Juta, Uluran Tangan untuk Guru dan Warga Terdampak Bencana
    05 PGRI Bukit Batu Salurkan Donasi Rp67,9 Juta untuk Korban Bencana, Gotong Royong Guru yang Mengalir hingga Tiga Provinsi
    06 Kadishub Bengkalis Tinjau Progres Docking Roro, Pastikan Layanan Penyeberangan Segera Normal
    07 Guru SD Bengkalis Diperkuat Kompetensinya, Menuju Sekolah Ramah Inklusi
    08 Polres Rohil Musnahkan 79,98 Kilogram Sabu, Polda Riau : Ribuan Generasi Muda Berhasil Diselamatkan
    09 SERANA, Inovasi dari Sungai Pakning yang Mengubah Cara Petani Tanjung Leban Memanen Madu
    10 67 KK Terima Bantuan PAH dari Pemerintah Desa Sungai Selari
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2019 - Riauline.com