Home | Nasional | Internasional | Daerah | Politik | Hukrim | Ekonomi | Sport | SerbaSerbi | Tekno | Lifestyle
 
Operator Pompong Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Banlak, Motif Sakit Hati Terkuak
Rabu, 24-09-2025 - 11:06:25 WIB | Alfis
Kapolsek Bukit Batu Kompol Rohani Akbar , saat konfrensi pers pengungkapan kasus pembunuhan di Desa APi-Api didampingi Kanit Reskrim AKP Rudi Irwanto dan Panit 1 Opsnal IPDA Reza Ilham, Rabu (24/9/25). 
TERKAIT:
   
 

Bengkalis,Riauline.com – Sebuah peristiwa tragis mengguncang kawasan kanal petak 17 PT. Bukit Batu Hutani Alam (BBHA), Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana (Banlak), Kabupaten Bengkalis. Seorang operator pompong besi bernama Nordi alias Wak Tompuk (45) ditemukan tewas mengenaskan pada Senin malam (15/9/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Korban diduga dibunuh rekan kerjanya sendiri dengan senjata tajam.


Kapolsek Bukit Batu Kompol Rohani Akbar mengungkapkan, pelaku pembunuhan diketahui bernama Fauzi Alfukqori (18), seorang helper alat berat di perusahaan yang sama. “Dari hasil penyelidikan, pelaku melakukan aksi penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia karena sakit hati setelah merasa dihina,” ujar Kompol Rohani, saat konfrensi pers didampingi Kanit Reskrim AKP Rudi Irwanto dan Panit 1 Opsnal IPDA Reza Ilham, Rabu (24/9/25). 


Menurut keterangan polisi, peristiwa berdarah itu berawal dari pertengkaran antara korban dan pelaku di atas pompong besi milik perusahaan. Dalam kondisi emosi, pelaku diduga memukul korban sebelum menyerang dengan sebilah parang. 


“Setelah korban tersungkur, pelaku menyingkirkan jasad korban ke dalam kanal dan berusaha menghapus jejak darah di lokasi,” jelas Rohani Akbar.


Awalnya, pihak perusahaan melaporkan insiden tersebut sebagai kecelakaan kerja. Keluarga korban bahkan menerima informasi pada malam kejadian bahwa Nordi mengalami kecelakaan saat bekerja dan telah meninggal dunia. Jenazah sempat dibawa ke Puskesmas Bukit Batu sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.


Namun, kebenaran mulai terungkap pada Rabu malam (17/9/2025). “Kami mendapat laporan yang mencurigakan dan melakukan penyelidikan. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, ditemukan indikasi bahwa korban bukan meninggal karena kecelakaan, melainkan akibat tindak kekerasan,” ungkap Kompol Rohani.


Penyelidikan mendalam yang dilakukan aparat kepolisian akhirnya menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan pembunuhan. Di antaranya sebilah parang, sikat lantai berwarna merah muda, ember kuning, celana bahan levis hitam, dan kaos lengan panjang hitam yang diduga digunakan pelaku saat kejadian. Seluruh barang bukti disita dari tempat tinggal pelaku.


“Pelaku kami amankan tidak lama setelah kejadian. Dari pengakuannya, tindakan brutal tersebut dipicu rasa sakit hati karena merasa dihina dan direndahkan oleh korban,” tutur Kapolsek.


Kompol Rohani Akbar menegaskan pihaknya akan memproses kasus ini hingga tuntas. “Kami pastikan penyidikan dilakukan secara profesional. Kasus ini menjadi peringatan bahwa emosi sesaat bisa berujung pada tindak pidana berat,” tegasnya.


Atas perbuatannya, Fauzi Alfukqori kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Penyidik menjeratnya dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, serta Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat. Ancaman hukuman maksimal mencapai 15 tahun penjara.


Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar Desa Api-Api. Masyarakat berharap proses hukum berjalan cepat dan transparan agar memberikan keadilan bagi keluarga korban serta efek jera bagi pelaku kekerasan di lingkungan kerja.


Sementara tu Humas PT BBHA, Herman mengungkapkan bahwa korban Operator Pompong Besi PT Kenzo Sukses Mandiri (KSM) yang merupakan sub kontraktor PT BBHA.


"Korban bukan karyawan PT BBHA melainkan operator di PT KSM subkon kami dn pihaknya mendukung penyidikan yang dilakukan ole Polsek Bukit Batu saat ini,@ ujar Herman.


Ia menyebutkan, awalnya Tim HSE PT BBHA mendapatkan informasi, adanya kecelakaan kerja dan tim sudah melakukan penanganan di lapangan. Memang korban ditemukan terjatuh di Kanal Petak 17 PT BBHA, Desa Api-api Kecamatan Bandar Laksamana.


"Tim HSE PT BBHA langsung turun ke lapangan untuk memastikan kondisi korban. Dugaan awal Tim HSE adalah kecelakaan kerja murni, sesuai keterangan yang disampaikan saksi yang sudah ditetapkan tersangka oleh polisi," ungkapnya.


 


 




 
Berita Lainnya :
  • Operator Pompong Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Banlak, Motif Sakit Hati Terkuak
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Indeks Berita  
    01 Sempat Mengalami Kerusakan, KMP Mutiara Pertiwi II Kembali Arungi Lintasan Bengkalis–Sungai Pakning
    02 Layanan Roro Bengkalis Kembali Terkendala, Satu Kapal Mengalami Kerusakan Pada Mesin
    03 Fasilitas Rusak dan Kebersihan Buruk, Kadishub Bengkalis Turun Tangan Sidak Pelabuhan Roro Sungai Selari
    04 PGRI Bandar Laksamana Galang Donasi Rp25 Juta, Uluran Tangan untuk Guru dan Warga Terdampak Bencana
    05 PGRI Bukit Batu Salurkan Donasi Rp67,9 Juta untuk Korban Bencana, Gotong Royong Guru yang Mengalir hingga Tiga Provinsi
    06 Kadishub Bengkalis Tinjau Progres Docking Roro, Pastikan Layanan Penyeberangan Segera Normal
    07 Guru SD Bengkalis Diperkuat Kompetensinya, Menuju Sekolah Ramah Inklusi
    08 Polres Rohil Musnahkan 79,98 Kilogram Sabu, Polda Riau : Ribuan Generasi Muda Berhasil Diselamatkan
    09 SERANA, Inovasi dari Sungai Pakning yang Mengubah Cara Petani Tanjung Leban Memanen Madu
    10 67 KK Terima Bantuan PAH dari Pemerintah Desa Sungai Selari
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2019 - Riauline.com