Pagi yang Membisu di Wonosari, Kisah Kepergian Rivaldi yang Menggetarkan Bengkalis
BENGKALIS,Riauline.com — Pagi di Dusun Mekar Sari, Wonosari Barat, Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis biasanya hanya diisi suara burung dan gemerisik pepohonan karet. Namun, Rabu (3/12/2025) menjadi hari yang membekas dalam ingatan warga. Sunyi yang berbeda terasa menusuk ketika seorang honorer Damkar Bengkalis, Rivaldi (30), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun karet tak jauh dari rumahnya.
Penemuan itu bermula dari kekhawatiran keluarga. Sejak sore sebelumnya, Rivaldi tak kunjung pulang. Sejumlah tetangga, termasuk Sugito (50) dan Sumarno (60), sempat mencari keberadaan pria muda yang dikenal ramah itu. Namun pencarian belum membuahkan hasil, hingga malam berlalu dengan kecemasan.
Pagi harinya, sekitar pukul 06.30 WIB, Sugito kembali mencoba menelusuri area belakang rumah korban. Ia bermaksud melihat hewan ternaknya di sekitar kebun karet. Tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa langkah itu akan membawanya pada sebuah penemuan memilukan.
Dari kejauhan, mata Sugito menangkap sesuatu yang janggal menggantung di antara batang pohon karet. Semakin mendekat, hatinya tercekat. Sosok lelaki itu adalah Rivaldi, tetangganya sendiri, tergantung dalam kondisi tak lagi bernyawa. Hanya sekitar 50 meter dari kediaman korban.
Kaget dan gemetar, Sugito berteriak meminta pertolongan. Ia segera menghubungi perangkat desa—RT, RW, Kadus, hingga Kepala Desa Wonosari. Dalam hitungan menit, kabar tersebut menyebar, membuat warga Mekar Sari terhenyak dan dipenuhi rasa tak percaya.
Kepala Desa Wonosari, Suswanto, yang menerima laporan, langsung menghubungi Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pihak Polres Bengkalis. Tak lama kemudian, Tim Satreskrim tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi.
Pada pukul 08.00 WIB, jenazah Rivaldi dievakuasi menggunakan ambulans Desa Wonosari menuju RSUD Bengkalis untuk keperluan visum. Proses pemindahan berlangsung haru, menyisakan banyak pertanyaan di benak keluarga dan warga sekitar mengenai apa yang sebenarnya dialami oleh almarhum.
Wiwit Widianti, istri korban, tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan sosok suaminya. Menurutnya, Rivaldi dikenal sebagai pribadi yang ceria, mudah bergaul, dan tak pernah menunjukkan gelagat memiliki masalah besar. “Kami kaget. Selama ini tidak ada konflik atau masalah apa pun,” ujarnya dengan suara bergetar.
Beberapa tetangga menduga bahwa almarhum mungkin memendam persoalan pribadi yang tak ia ceritakan kepada siapa pun. Dugaan itu semakin menguat karena sejak sore sebelumnya, ia pergi tanpa memberi kabar kepada istrinya maupun keluarga lain.
Di lingkungan kerjanya, kabar duka ini juga mengguncang. Seorang pegawai Damkar Bengkalis membenarkan bahwa Rivaldi merupakan honorer yang aktif bertugas. Rekan-rekannya berkumpul di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir.
“Kami semua tidak menyangka. Beliau orang baik, dan kami kehilangan,” ucapnya singkat.
Menjelang siang, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan Rivaldi di Tempat Pemakaman Umum Desa Wonosari. Ia pergi meninggalkan seorang istri, tanpa sempat menggendong seorang anak atau menyusun rencana masa depan sebagaimana lelaki seusianya.
Kepergian Rivaldi menyisakan duka mendalam dan pembelajaran bagi warga Wonosari. Terkadang, di balik senyum seseorang, tersembunyi beban yang tak terlihat. Dan sunyi sebuah pagi bisa membawa kabar yang mengubah hidup banyak orang dalam sekejap.
Komentar Anda :