Home | Nasional | Internasional | Daerah | Politik | Hukrim | Ekonomi | Sport | SerbaSerbi | Tekno | Lifestyle
 
Laporan Penipuan Keuangan di Indonesia Capai 800 Kasus per Hari, Kerugian Tembus Rp4,1 Triliun
Kamis, 06-09-2025 - 17:30:12 WIB | Alfisnardo
OJK
TERKAIT:
   
 

Jakarta,Riauline.com - Analis Eksekutif Senior Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hudiyanto, mengungkapkan bahwa rata-rata laporan masyarakat terkait penipuan transaksi keuangan yang diterima Satgas PASTI dan Tim IASC mencapai 700 hingga 800 laporan setiap hari.


“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti Singapura (140 laporan per hari), Hong Kong (124), dan Malaysia (130),” ujar Hudiyanto dalam kegiatan Media Gathering OJK bersama 50 jurnalis dari lima provinsi: Riau, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat, Rabu (5/8/25)


Hingga Mei 2025, total laporan yang diterima telah mencapai 204.411 kasus dengan estimasi kerugian mencapai Rp4,1 triliun. Dari jumlah tersebut, 326.283 rekening telah dilaporkan, sementara 66.271 rekening berhasil diblokir, dengan dana yang berhasil diamankan sebesar Rp34,3 miliar.


Hudiyanto menekankan pentingnya kecepatan pelaporan agar dana korban bisa diselamatkan.


“Jika memungkinkan, laporan dilakukan tidak lebih dari 15 menit setelah kejadian. Dalam rentang waktu itu, Tim Satgas PASTI dan IASC yang terdiri dari perwakilan bank dan aparat penegak hukum masih bisa bergerak cepat memblokir rekening pelaku. Jika lebih lama, peluang menyelamatkan dana sangat kecil,” jelasnya.


Ia juga mengingatkan bahwa modus penipuan digital kini semakin canggih. Pelaku memanfaatkan teknologi mutakhir untuk mengelabui korban, sehingga kejahatan keuangan berlangsung cepat, masif, dan sulit dilacak bila tidak segera dilaporkan.


Sesuai ketentuan, bank yang tergabung dalam Satgas PASTI dan IASC dapat melakukan pemblokiran atau penundaan transaksi terhadap rekening yang diduga menampung dana hasil kejahatan. Pemilik rekening diberi waktu lima hari untuk memberikan klarifikasi setelah menerima pemberitahuan resmi.


Untuk mencegah menjadi korban, Hudiyanto mengimbau masyarakat agar selalu memegang prinsip “2L” sebelum berinvestasi: Legal dan Logis.


“Pastikan lembaga keuangan tersebut memiliki izin resmi dan memberikan imbal hasil yang masuk akal. Jangan mudah tergoda dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat,” pungkasnya.


 




 
Berita Lainnya :
  • Laporan Penipuan Keuangan di Indonesia Capai 800 Kasus per Hari, Kerugian Tembus Rp4,1 Triliun
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Indeks Berita  
    01 Sempat Mengalami Kerusakan, KMP Mutiara Pertiwi II Kembali Arungi Lintasan Bengkalis–Sungai Pakning
    02 Layanan Roro Bengkalis Kembali Terkendala, Satu Kapal Mengalami Kerusakan Pada Mesin
    03 Fasilitas Rusak dan Kebersihan Buruk, Kadishub Bengkalis Turun Tangan Sidak Pelabuhan Roro Sungai Selari
    04 PGRI Bandar Laksamana Galang Donasi Rp25 Juta, Uluran Tangan untuk Guru dan Warga Terdampak Bencana
    05 PGRI Bukit Batu Salurkan Donasi Rp67,9 Juta untuk Korban Bencana, Gotong Royong Guru yang Mengalir hingga Tiga Provinsi
    06 Kadishub Bengkalis Tinjau Progres Docking Roro, Pastikan Layanan Penyeberangan Segera Normal
    07 Guru SD Bengkalis Diperkuat Kompetensinya, Menuju Sekolah Ramah Inklusi
    08 Polres Rohil Musnahkan 79,98 Kilogram Sabu, Polda Riau : Ribuan Generasi Muda Berhasil Diselamatkan
    09 SERANA, Inovasi dari Sungai Pakning yang Mengubah Cara Petani Tanjung Leban Memanen Madu
    10 67 KK Terima Bantuan PAH dari Pemerintah Desa Sungai Selari
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2019 - Riauline.com