BENGKALIS,Riauline.com – Suasana balai pertemuan Desa Pakning Asal, Kecamatan Bukit Batu, Jumat (14/11/2025), tampak berbeda dari biasanya. Puluhan warga berkumpul dengan wajah penuh harap menyambut kunjungan reses Anggota DPRD Riau, Misliadi, SH.i, MM, legislator dari Daerah Pemilihan Bengkalis–Dumai–Meranti. Bagi warga, momen ini bukan sekadar acara formal, tetapi kesempatan langka untuk mengadukan persoalan yang telah mereka pendam berbulan-bulan.
Dari banyak isu yang muncul, satu persoalan paling menyesakkan yakni persoalan air bersih. Layanan PDAM Cabang Sungai Pakning yang selama ini menjadi tumpuan, kini tak lagi berfungsi. Warga menyebut aliran air macet total hingga lebih dari dua bulan. Di tengah aktivitas sehari-hari, mandeknya suplai air menjadi beban yang sulit mereka tanggung.
Muchti, salah satu warga yang hadir, tak mampu menyembunyikan kegelisahannya. Di depan wakil rakyat yang datang ke desa mereka, ia mengungkapkan keluh kesah yang selama ini menumpuk.
“Kami di sini sangat kesulitan air bersih. PDAM sudah dua bulan tak hidup sama sekali. Kami berharap Pak Misliadi bisa memperjuangkan Pamsimas supaya kebutuhan dasar kami ini terpenuhi,” ujarnya.
Keluhan serupa juga mengalir dari warga lainnya, Wawan. Baginya, ketiadaan air bersih bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyentuh kebutuhan paling mendasar.
“Kalau hujan, kami tampung air. Kalau kemarau, kami harus beli air galon. Tolong Pak, ini kebutuhan mendesak bagi kami di Pakning Asal,” katanya dengan nada penuh harap.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, warga saling menguatkan satu sama lain. Mereka berharap kunjungan reses tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar menjadi jalan keluar bagi persoalan air bersih yang tak kunjung teratasi. Situasi ini menunjukkan betapa vitalnya program Pamsimas bagi mereka.
Menanggapi aspirasi tersebut, Misliadi menyampaikan komitmen yang tegas. Mantan Aktivis Mahasiswa UIN Suska Riau itu menyadari bahwa air bersih adalah fondasi kehidupan.
"Ini aspirasi yang sangat penting. Air bersih adalah kebutuhan dasar. Saya pastikan usulan Pamsimas untuk Desa Pakning Asal akan saya bawa dan perjuangkan di Dinas PUPR Provinsi Riau. InsyaAllah kita upayakan agar program ini dapat direalisasikan,” ujarnya.
Sebagai tokoh yang lama berkecimpung dalam berbagai organisasi, termasuk pernah menjabat Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bengkalis (IPMKB) Pekanbaru, Misliadi memahami betul arti perjuangan warga desa dalam menuntut hak dasar mereka. Janji itu sontak memberi secercah harapan baru bagi masyarakat yang mulai lelah dengan kondisi serba terbatas.
Pemerintah Desa Pakning Asal pun menyambut baik respon cepat dari legislator tersebut. Sekretaris Desa, Muhammad Alfian, mengakui bahwa reses seperti ini sangat membantu, karena masyarakat bisa menyampaikan langsung apa yang mereka rasakan.
“Kami sangat berharap perjuangan Pak Misliadi membuahkan hasil. Program Pamsimas ini memang sangat dibutuhkan warga, apalagi kondisi PDAM yang sudah lama tidak berfungsi,” ungkapnya.
Alfian menambahkan bahwa kebutuhan air bersih di Pakning Asal seharusnya tidak bisa ditunda. Dengan kondisi geografis dan pertumbuhan penduduk, desa ini memerlukan solusi air bersih yang berkelanjutan. Ia berharap aspirasi masyarakat dapat diakomodasi dan direalisasikan tahun depan.
Di akhir pertemuan, suasana tampak sedikit lebih ringan. Meski keran air masih belum mengalir, harapan warga Pakning Asal seakan kembali hidup. Mereka pulang dengan keyakinan baru bahwa suara mereka telah disampaikan, dan perjuangan menuju akses air bersih yang layak kini berada lebih dekat dari sebelumnya.
Komentar Anda :